Senin, 03 Mei 2010

bakat

saya yakin setiap orang dilahirkan dengan bakat masing-masing. ada yang dari lahir udah keliatan bakat jeniusnya, bisa ngitung rambut sendiri misalnya. atau ada yang dari kecil udah keliatan bakat jadi penyanyi. ada juga yang punya bakat jadi pengusaha karena dari kecil doyan jualan barang-barang dirumah sendiri. banyak juga orang yang dari kecilnya punya bakat seni yang luar biasa hebat, kecil-kecil jago melukis ato gambar ato apalah yang berbau seni. dan bakat-bakat lainnya.
tapi entah sampai sekarang saya masih belum bisa menemukan bakat saya diumur yang tidak bisa kita katakan muda lagi, kepala dua. bakat seni? saya ga jago gambar, main musik pun ga bisa dibilang jago, nyanyi selalu ada yang bilang "oe suara lo kemana konci kemana!!", atau "aduh suara lo bikin kuping gw sakit" menyedihkan. bakat olah raga? main bola 5 menit aja ngos-ngosan, ga begitu hebat dibidang olah raga. apa?! bakat playboy?! aduh tampang pas-pasan, kenalan ama ceweks aja kalang kabut. ok cukup bahas bakat gagal saya. saya akan mengulas sedikit kejadian masa lalu saat saya masih yakin dengan bakat seni saya yang mendarah daging entah dari siapa.
ini cerita waktu saya masih SMP, saya dulu dititipkan orang tua saya untuk pesantren moderen di tanggerang. pesantren yang berjudul Daar el-Qalam. hari pertama masuk kita semua santri baru dikenalkan dengan segala kegiatan Ponpes itu, kalo ga salah namanya Khutbatul Arsy. pramuka, sepak bola, takrau, karate, dll mulai memperkenalkan jati diri masing-masing dihadapan ratusan santri baru. akhirnya saya memilih untuk masuk geng kesenian mereka yang judulnya saya lupa -_-' (ga penting juga kan yah judul mah, ntar kalo udah inget saya edit). singkat cerita saya sudah masuk ekskul tersebut dan mulai ikut-ikut kegiatan yang ada didalamnya. saya diajari menggambar (tapi sampai sekarang ga bisa), diajari membuat benda-benda berbau seni (bukan berbau pesing tentunya), tanah liat, kuas, cat, menjadi teman saya sehari-hari.
sampai suatu ketika, kita semua anggota baru yang akan resmi jadi anggota tetap (loh jadi selama ini bukan anggota tetap --a, ternyata itu baru ospek) dikasih tugas membuat suatu benda. dengan ketentuan sebagai berikut:
-benda itu gabungan benda yang selalu digunakan berdampingan.
-belum ada yang membuat.
-ide sendiri dan harus original.
-bisa bermanfaat.
ok, terlihat sederhana, gampil ini mah kek upil. waktu yang dikasih cuma seminggu. saya mulai cari inspirasi sana sini ternyata aujubileh susye, kita disuruh buat benda yang selalu digunakan berdampingan. contoh konsepnya seperti pensil - penghapus. ato gunting kuku - kikir kuku. setelah 2 hari semedi, mandi kembang 'bangke'7 rupa (kembang bangke ayam, bangke sapi, bangke kerbau, bangke beruang, bangke bison, bangke banteng, dan bangke anoa) saya akhirnya menemukan sesuatu yang belum pernah ada di dunia ini, ya ini bakal jadi master piece dunia seni. saya mulai bergelut dengan benda yang akan saya ciptakan ini, 2 hari saya ga mandi, ga makan kecuali laper, dan ga tidur kecuali ngantuk. inspirasi yang brilian, terima kasih ibu kantin.
penasaran sama apa yang bakal saya buat. saya ceritain dulu gimana saya bisa dapet ide luar biasa ini. siang hari, jam istiraha setelah dzuhur para santri pergi ke kantin untuk makan siang. saya termasuk. pikiran mumet mikirin tugas kesenian itu. mata saya jelalatan lirik sana sini siapa tau datang ide itu. sampai akhirnya mata saya tertuju pada ibu kantin yang sedang menyapu di depan kantin, menyapu sampah bekas makanan santri. ya ide itu muncul begitu saja di kepala saya. dan hasilnya adalah saya akan, ehm saya akan membuat : sapu yang digabungkan dengan serokan. wow! brilian! luar biasa! amajing mamen! ya, ya terima kasih. ini sudah bakat saya.
singkat cerita yang ceritanya saya singkat, hari yang dinanti pun tiba. hari persentasi hasil ciptaan masing - masing untuk dikenalkan dihadapan senior dan peserta lain. uhh saya sudah tidak sabar menunggu giliran. suatu saat akan saya patenkan benda ini. sapu-serok. semua peserta mempresentasikan benda mereka. ada yang bikin sikat yang bisa direload sabun colek, dan produk aneh lainnya.
ok giliran saya, deg - deg - ser. "ricky rizqi silahkan kamu coba persentasikan benda ciptaan kamu." seorang kakak pengurus memanggil saya. "oh ok!" saya excited. mulailah lah saya berbicara di depan umum tanpa memperlihatkan produk saya. biar penasaran. saya ceritakan dari mana saya dapat ide ini, alasan mengapa saya buat, dan kenapa layak digunakan. mereka tampak penasaran dengan apa yang saya buat, sampai ada salah satu peserta yang berteriak "hoy mana produk lo!?" dengan nada menantang. "ok ok sabar" saya bilang sambil pergi kebelakang dan mengambil bungkusan panjang. "udah siap semuanya? saya persembahkan produk mutakhir masa kini 'SAPROK'!!! hening beberapa saat, oh ada satu orang yang tepuk tangan, temen sekamar saya rupanya. karena cuma dia yang saya kasih tau judul produknya tanpa ngasih tau produknya. "ok teman - teman, SAPROK itu ada lah gabungan antara SAPu dan seROKan" sambil membuka bungkusan panjang. "inilah benda itu, produk dambaan ibu - ibu rumah tangga dan para pembantu" dengan bangga saya bilang sambil mengeluarkan dan mengangkat benda itu. "apaan tuh?" salah satu peserta dengan nada cemooh bertanya. saya bilang aja, "ini produk monumental tau!! belom ada yang bikin". tiba - tiba juri bertanya "jadi itu konsep pemakaiannya gimana?". "ya seperti pensil dan penghapus kak" saya jawab dengan penuh percaya diri. HUAHAHAHAHAHAHAH!!! seisi ruangan ngakak sampe guling - gulingan (ok ga sampe guling - gulingan juga sih, lebay). saya yang terheran - heran kenapa benda impian ini diketawain. "ricky! itu nanti makenya gimana? disapu dulu baru diserok gitu? gimana masukin ke serokannya? ahahhaa" sambil ketawa si juri nanya. "ya gitu pak. jadi ntar sampahnya disapu ke pojokan, baru deh diserok." masih sok yakin saya menjawab. "aduh maaf ya ricky produk kamu engga layak pakai dan mungkin ibu - ibu rumah tangga dan PRTnya juga ga mau make produk itu" sang juri akhirnya memutuskan, "tapi kamu lulus kok, kamu keterima jadi anggota tetap, selamat bergabung!".
tapi saya masih heran kenapa produk ciptaan saya yang super jenius ini tidak layak pakai? enggak, enggak. saya harusnya dapet nobel dan hak paten untuk ini. kenapa malah diketawain? kenapa? padahal, padahal saya sudah muter otak buat bikin SAPROK itu. ya tuhan.
jadi begitulah teman - teman, cerita hidup saya dalam 'bakat'. kalau nanti ada kesempatan untuk membuat produk inovatif lagi, saya akan buat benda yang amajing dan benar - benar diimpikan manusia suatu hari nanti. tunggu saja!



bangun tidur abis begadang ngetik sambil di temenin nyamuk.

jatinagor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar